Grounding / pembumian / pentanahan adalah suatu sistem yang sering digunakan dalam instalasi
listrik. Grounding berfungsi untuk pengaman dari bahaya sengatan listrik baik
yang langsung atau tidak langsung. Bahaya sengatan langsung merupakan akibat
dari anggota tubuh bersentuhan langsung dengan bagian yang bertegangan
sedangkan bahaya sengatan tidak langsung merupakan akibat dari adanya tegangan
liar yang terhubung ke bodi atau selungkup alat yang terbuat dari logam (bukan
bagian yang bertegangan) sehingga bila tersentuh akan mengakibatkan sengatan
listrik.
Gambar dibawah ini memberikan ilustrasi tentang kedua bahaya ini.
Gambar dibawah ini memberikan ilustrasi tentang kedua bahaya ini.
Sengatan
Langsung
|
Sengatan
Tidak Langsung
|
Ada tiga faktor yang menentukan
keseriusan sengatan listrik pada tubuh manusia, yaitu: Besar arus listrik
Besar arus yang mengalir dalam tubuh akan ditentukan oleh tegangan dan tahanan
tubuh. Tegangan tergantung sistem tegangan yang digunakan, sedangkan tahanan
tubuh manusia bervariasi tergantung pada jenis, kelembaban/moistur kulit dan
faktor-faktor lain seperti ukuran tubuh, berat badan, dan lain sebagainya.
Tahanan kontak kulit bervariasi dari 1000 kohm (kulit kering) sampai 100 ohm
(kulit basah). Tahanan dalam (internal) tubuh sendiri antara 100 - 500 ohm.
Contoh:
Jika tegangan sistem yang digunakan adalah 220 V, berapakah kemungkinan arus yang mengalir ke dalam tubuh manusia?
Contoh:
Jika tegangan sistem yang digunakan adalah 220 V, berapakah kemungkinan arus yang mengalir ke dalam tubuh manusia?
- Kondisi terbaik:
1.
Tahanan tubuh adalah tahanan kontak kulit
di tambah tahanan internal tubuh, (Rk)=100ohm +100ohm = 200 ohm
2.
Arus yang mengalir ke tubuh: I =V/R
= 220 V/200ohm = 1,1 A
- Kondisi terbaik:
1.
Tahanan Tubuh Rk= 1000 kohm
2.
I = 220 V/1000 kohm = 0,22 mA.
Lintasan aliran arus dalam tubuh
Lintasan arus listrik dalam tubuh juga akan sangat menentukan tingkat akibat sengatan listrik. Lintasan yang sangat berbahaya adalah yang melewati jantung, dan pusat saraf (otak). Untuk menghindari kemungkinan terburuk adalah apabila kita bekerja pada sistem kelistrikan, khususnya yang bersifat ONLINE adalah gunakan topi isolasi, sepatu yang berisolasi baik, sarung tangan isolasi minimal untuk satu tangan.
Lama waktu sengatan
Lama waktu sengatan listrik ternyata sangat menentukan kefatalan akibat sengatan listrik. Semakin lama waktu tubuh dalam sengatan semakin fatal pengaruh yang diakibatkannya. Pentanahan merupakan salah satu cara konvensional untuk mengatasi bahaya tegangan sentuh tidak langsung yang dimungkinkan terjadi pada bagian peralatan yang terbuat dari logam. Untuk peralatan yang mempunyai body yang tidak terbuat dari logam tidak memerlukan sistem ini. Agar sistem ini dapat bekerja secara efektif maka baik dalam pembuatannya maupun hasil yang dicapai harus sesuai dengan standard.
Ada 2 hal yang dilakukan oleh sistem pentanahan, yaitu :
Lintasan arus listrik dalam tubuh juga akan sangat menentukan tingkat akibat sengatan listrik. Lintasan yang sangat berbahaya adalah yang melewati jantung, dan pusat saraf (otak). Untuk menghindari kemungkinan terburuk adalah apabila kita bekerja pada sistem kelistrikan, khususnya yang bersifat ONLINE adalah gunakan topi isolasi, sepatu yang berisolasi baik, sarung tangan isolasi minimal untuk satu tangan.
Lama waktu sengatan
Lama waktu sengatan listrik ternyata sangat menentukan kefatalan akibat sengatan listrik. Semakin lama waktu tubuh dalam sengatan semakin fatal pengaruh yang diakibatkannya. Pentanahan merupakan salah satu cara konvensional untuk mengatasi bahaya tegangan sentuh tidak langsung yang dimungkinkan terjadi pada bagian peralatan yang terbuat dari logam. Untuk peralatan yang mempunyai body yang tidak terbuat dari logam tidak memerlukan sistem ini. Agar sistem ini dapat bekerja secara efektif maka baik dalam pembuatannya maupun hasil yang dicapai harus sesuai dengan standard.
Ada 2 hal yang dilakukan oleh sistem pentanahan, yaitu :
- Menyalurkan arus dari bagian-bagian logam peralatan yang teraliri arus listrik liar ke tanah melalui saluran pentanahan.
- Menghilangkan beda potensial antara bagian logam peralatan dan tanah sehingga tidak membahayakan bagi yang menyentuhnya.
Tahap - tahap Pemasangan Grounding /
Pentanahan / pembumian seperti dibawah ini :
1.
Persiapan.
Sebelum kita memulai pekerjaan pemasangan grounding / pentanahan / pembumian, kita harus mempersiapkan material yang dibutuhkan antara lain:
Sebelum kita memulai pekerjaan pemasangan grounding / pentanahan / pembumian, kita harus mempersiapkan material yang dibutuhkan antara lain:
o
Ground Rod /
Batang Tembaga. Kita harus hati - hati dalam
memilih ground rod / batang tembaga. Batang tembaga / groundi rod yang baik
adalah batang tembaga / ground rod tersebut harus benar - benar murni tembaga.
Hal ini dikarenakan karena tembag tidak gampang keropos dan lebih mudah menyatu
dengan tanah. Dipasaran banyak batang tembaga / ground rod yang palsu, hanya
pada lapisan luarnya saja yang tembaga. Alias besi / pipa biasa yang di lapisi
dengan tembaga. Cara untuk mengetahui apakah Batang Tembaga / ground rod itu
asli, caranyadengan memotong melintang pada batang tembaga itu. Dengan cara ini
kita bisa mengetahui apakah tembaganya full sampai pada bagian tengah batang.
o
Klem Batang
Tembaga. Klem batang tembaga berfungsi untuk
menyambung kabel NYA / BC ke batang tembaga / ground rod yang sebelumnya kabel
tersebut telah diberi skun terlebih dahulu.
o
Material untuk
pembuatan Bak kontrol. Bak kontrol berfungsi untuk
mengontrol sistem grounding, tempat / titik untuk mengetesan untuk mengetahui
nilai dari tahanan tanah dimana grounding yang telah kita pasang. Nilai tanah /
grounding untuk instalasi rumah berkisar antara 0 - 5? dan untuk penangkal
petir pada rumah berkisar antara 0 - 2ohm.
2.
Pemilihan
lokasi. Dalam pemasangan grounding, letak
titik grounding sebaiknya tidak terlalu jauh dengan Box MCB dan tidak terlalu
banyak belokan.
3.
Pemasangan.
Gambar diatas
merupakan gambar konstruksi dari pemasangan grounding dengan menggunakan 1
batang tembaga / ground rod.
Cara memasangan ground rod / batang tembaga :
Cara memasangan ground rod / batang tembaga :
1.
Tentukan letak titik dimana akan
kita pasang batang tembaga.
2.
Setalah letak titik ground rod
ditentukan, mulailah dengan membuat lubang dengan diameter ±30Cm dengan dalam
±20cm.
3.
Lubang yang telah kita buat tadi
kita siram dengan air agar tanah menjadi lebih lunak / lembek.
4.
Kemudian kita mulai menancapkan pipa
½” dengan cara diputar – putar, kemudian kita tarik keluar pipanya
5.
Kemudian lubang kembali kita siram
air, kita tunggu sampai air meresap kedalam tanah.
6.
Setelah air meresap kedalam tanah
kita tancapkan kembali pipa tersebut dengan sambil diputar-putar. Kemmudian
kita tarik keluar pipa tersebut.
7.
Langkah berikutnya kita mengulangi
langkah ke-5 dan ke-6 berulang – ulang sampai kita menemukan kedalam yang kita
inginkan. Dalam hal ini kedalaman yang kita inginkan adalah 2 meter.
8.
Setelah kita mencapai jarak
kedalaman yang kita inginkan, langkah selanjutnya adalah kita memasukkan batang
tembaga / ground rod kedalam lubang yang kita buat tadi sambil disedikit diberi
air agar dapat lebih mudah memasukkan batang tembaga / ground rod.
9.
Setelah Batang tembaga / ground rod
masuk kedalam tanah, kita selanjutnya melakukan pengetesan tahanan tanah dengan
menggunakan earth resistance (alat pengukur tahanan tanah).
10.
Apabila hasil telah menunjukkan
nilai antara 0 - 5ohm, maka pekerjaan dilanjutkan dengan pembuatan bak kontrol
ukuran 15x15x20 Cm.
11.
Tetapi apabila hasil pengkuran
dengan menggunakan Earth Resistance masih < 5O ohm, maka diperlukan minimal
1 lagi batang tembaga / ground rod ditanam. Maka langkah selanjutnya lakukan
lagngkah ke-1 sampai ke-9. Jarak anatara Titik ground rod dengan titik ground
rod yang lain ±4 meter.
12.
Apabila telah selesai memasang 1
lagi batang tembaga / ground rod, kita sambung kedua titik batang tembaga yang
telah ditanam kemudian dilakukan pengukuran tahanan tanah. Apabila hasil dari
pengukuran tahanan tanah belum sesuai dengan target, bisa dilakukan penambahan
titik ground rod lagi sampai dicapai hasil sesuai target(hasil pengukuran
tahanan tanah untuk setiap daerah berbeda –beda, tergantung dari jenis tanah).
Semoga Tulisan ini bemanfaat bagi
pembaca….....
No comments:
Post a Comment